TRANS HAPAKAT – Kepala Badan Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPPKAD) Kabupaten Pulang Pisau Toni Harisinta melalui Kepala Bidang (Kabid) Pendapatan Daerah Yessie (30/9/2020) mengungkapkan selama kondisi pandemi COVID-19 ini potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD) ikut berimbas, karena beberapa objek pajak mengalami penurunan.
Dikatakannya hingga akhir bulan September 2020 penerimaan pendapatan daerah mencapai Rp29,624 Milyar atau 74,06 persen dari target sebesar Rp40 Milyar.
Yessie mencontohkan beberapa sektor pendapatan dari pajak dan restribusi yang menurun akibat usaha yang terimbas pandemi COVID-19 diantaranya usaha kuliner, catering, parkir, yang saat ini tidak seramai jika dibandingkan dengan sebelum adanya pandemi COVID-19.
Untuk saat ini, terang saat ini pendapatan masih mendatar, artinya tidak ada penurunan atau kenaikan. Dengan waktu yang masih tersisa hingga akhir tahun, Bidang Pendapatan berusaha untuk memaksimalkan penerimaan. Dirinya mengakui masih ada pendapatan daerah yang perlu di maksimalkan dalam penerimaan pendapatan daerah seperti PBB , pajak galian C, pajak sarang burung walet, dan pajak perusahaan pemenang tender.
Walupun pada tahun ini akibat dampak pandemi COVID-19 sektor pendapatan masih belum bisa mencapai apa yang sebelumnya ditargetkan, paling tidak pencapaian bisa mendekati dari target.
Lebihlanjut dikatakan Yessie, dirinya saat ini baru menempati posisi jabatan di Bidang Pendapatan, disamping masih harus belajar, tentunya masih selalu berkoordinasi dengan pimpinan dan pihak terkait lainnya sehingga capaian pendapatan daerah bisa dimaksimalkan lagi. Diharapkan di sisa tiga bulan terakhir ini, dirinya mampu memaksimalkan pendapatan daerah.
Ia mengakui pandemi COVID-19 berdampak juga terhadap lesunya sendi-sendi perekonomian di Kabupaten Pulang Pisau, baik sektor usaha ekonomi kecil dan menengah ikut terpukul akibat dampak bencana nasional ini. (Penulis: HERI WIDODO/ Editor: DUDENK)