
TRANS HAPAKAT – Wakil Gubernur Provinsi Kalimantan Tengah Edy Pratowo (29/6/2024) mengungkapkan terlaksananya gerakan pasar murah di sejumlah kabupaten tidak terkecuali Kabupaten Pulang Pisau merupakan langkahdari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalteng untuk menjaga stabilisasi harga bahan pokok di pasaran.
Edy Pratowo menjelaskan, pasar murah yang dilaksanakan di Kecamatan Kahayan Hilir juga dalam rangka memberikan dukungan kegiatan Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) ke XVII tingkat Provinsi Kalteng yang saat ini Kabupaten Pulang Pisau dipercayai menjadi tuan rumah.
Dikatakan Edy Pratowo, adanya pasar murah dari Pemerintah Pusat dan Provinsi untuk mengatasi persoalan-persoalan yang sering dihadapi masyarakat yaitu kanaikan harga bahan pokok. Melalui pasar murah inilah menjadi komitmen pemerintah dan ikut andil hadir membantu masyarakat khusunya masyarakat yang tidak mampu.
Edy Pratowo memaparkan, menindaklanjuti instruktuksi Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, bahwa ketahanan pangan menjadi salah program nasional sehingga terus digalakkan dan dikembangkan di sektor pertanian. Seperti dalam kunjungannya sebelumnya yang menginginkan Kalteng diharapkan mampu menjadi penyangga pangan untuk wilayah Ibu Kota Negara (IKN) Provinsi Kalimantan Timur.
Dirinya mengatakan, mengingat Kalimantan Tengah memiliki wilayah yang cukup luas satu setengahnya dari Pulau Jawa, namun sampai sejauh mana potensi besar itu bisa diberdayakan dan diolah. Adanya upaya dari Pemerintah Indonesia ingin menjadi Kalteng sebagai penyangga pangan bisa menjadi motivasi kita untuk terus meningkatkan sektor pertanian ini.
Menurutnya, apabila semua itu berjalan tentunya memiliki manfaat besar untuk kesejahteraan masyarakat Kalteng. Biar bagaimanapun, IKN pasti akan bergantung dengan hasil tanam tanam yang kita miliki, seperti Jakarta yang ketahanan pangannya disangga oleh Provinsi Lampung.
Edy Pratowo mengatakan, untuk saat ini dengan melalui pasar murah diharapkan bisa menjaga stabilisasi harga pangan. Semua itu juga sesuai intruksi Presiden Indonesia yang mengharuskan pasar murah ini dilakukan demi membantu masyarakat.
Lanjut ditambahkannya, apalagi berdasarkan hasil data BPS bahwa komoditi sembako seperti beras, minyak goreng, bawang merah, cabai dan lainnya sering mengalami naik turunnya harga jual. Harus ada upaya menstabilkan harga dipasar, maka intervensi ini dilakukan tidak terjadi ke lonjakan yang signifikan.
Kegiatan pasar murah ini Pemprov Kalteng menyalurkan 5.000 paket sembako beras dan minyak goreng. Dari sembako tersebut seperti beras 10 kilogram seharga RP192.500 telah disubsidi pemerintah sebesar RP.172.500. Untuk mendapatkan sembako murah itu, masyarakat hanya membeli dengan harga Rp20 ribu, namun seluruhnya digratiskan karena biaya yang dibebankan kepada masyarakat telah ditanggung oleh anggota DPR-RI Kalteng Agustiar Sabran yang juga Ketua DAD Kalteng. (Penulis: ARIEF SUSENO/ Editor: DUDENK)