TRANS HAPAKAT – Kepala Desa Pantik Kecamatan Pandih Batu, Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah Dwi Cahyono (11/12/2023) mengungkapkan sebagai bentuk dukungan pemerintah desa dalam penurunan angka stunting adalah dengan memberikan penyuluhan kepada masyarakat bersama Puskesmas setempat.
Dikatakan Dwi Cahyono, penyuluhan yang dilaksanakan merupakan bentuk dukungan dan komitmen pemerintah desa untuk memberikan peningkatan pengetahuan dan pemahaman kepada kader PKK, kader Posyandu serta elemen terkait di desa setempat tentang bagaimana pencegahan dan penurunan angka stunting yang hingga saat ini masih menjadi perhatian untuk segera diselesaikan.
Penyuluhan pencegahan kasus stunting, menurutnya, menjadi hal yang sangat penting untuk disampaikan kepada masyarakat. Kondisi ini harus menjadi perhatian dan perlu untuk diwaspadai oleh kita semua karena apabila dibiarkan tanpa ada penanganan bisa menimbulkan dampak yang buruk pada bayi dan balita.
Dwi Cahyono menyebutkan, bahwa persoalan pencegahan stunting harus menjadi perhatian karena terjadinya stunting lebih disebabkan tidak terpenuhinya asupan gizi dan nutrisi pada bayi dan balita. Akibat gizi yang kurang terpenuhi itu berpengaruh pada pertumbuhan fisik, sedangkan kurangnya nutrisi akan berdampak pada melemahnya daya tahan tubuh hingga perkembangan otak pada bayi dan balita.
Dalam penyuluhan ini, ungkap Dwi Cahyono, sebelum membicarakan lebih jauh tentang upaya pencegahan yang kita lakukan, masyarakat tentunya harus terlebihdahulu mengetahui terkait penyebab stunting itu sendiri.
Perlu untuk diketahui bahwa penyebab terjadinya stunring disebabkan oleh berbagai, tidak hanya disebabkan oleh gizi buruk yang dialami oleh ibu hamil maupun balita. Beberapa faktor yang juga mempengaruhi diantaranya praktek pola asuh yang kurang baik, termasuk kurangnya pengetahuan ibu mengenai kesehatan pada masa sebelum melahirkan maupun setelah melahirkan hingga kurangnya akses keluarga tentang makanan bergizi, akses air bersih, dan sanitasi.
Pencegahan kasus stunting adalah dengan melakukan intervensi pada 1.000 hari pertama kehidupan (HPK) pada balita, Melalui penyuluhan ini j menjadi upaya pemerintah desa setempat untuk menciptakan masyarakat yang sadar tentang pengetahuan kesehatan dan memiliki kesadaran untuk menjalani perilaku hidup yang sehat serta selalu menjaga kebersihan memenuhi standar kesehatan. (Penulis: HERI WIDODO/ Editor: DUDENK)