TRANS HAPAKAT – Direktur Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah dr Muliyanto Budihardjo (12/8/2024) mengatakan bahwa pasien Tuberkulosis (TB) tidak perlu cemas karena penyakit tersebut dapat disembuhkan asal pasien penderita patuh.
Dikatakan Muliyanto, pembebasan biaya berobat bagi pasien TB membuktikan pemerintah setempat berkomitmen dalam upaya meningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Masyarakat diharapkan dapat segera memeriksakan diri ke Puskesmas atau rumah sakit untuk diagnosa awal pengobatan diberikan gratis dan bagi pasien TB yang masuk dalam program semua pengobatan ditanggung oleh pemerintah.
Kepatuhan menjalani pengobatan secara teratur selama enam bulan dan rutin meminum obat, terang dia, justru menjadi kunci keberhasilan penyembuhan pasien TB. Jika hal tersebut tidak dilakukan, maka penyakit TB ini akan menjadi Tuberkulosis Multi Drug Resistant (TB-MDR) maupun Penyakit Paru Obstruktif Menahun (PPOM) yang kebal obat.
Muliyanto menjelaskan penyakit Tuberkolosis (TB) merupakan penyakit menular, disebabkan oleh masuknya kuman Mycobacterium TB ke dalam tubuh dan menyerang paru-paru manusia. Ada beberapa faktor resiko dari penyakit ini, yaitu kebiasaan merokok, pencemaran udara atau polusi dan juga tertular oleh suspek TB lainnya.
Gejala dari penyakit TB ini antara lain batuk berdahak yang berkepanjangan bahkan hingga mengeluarkan darah, berat badan yang menurun drastis, demam, serta sakit pada bagian dada.
Pasien suspek TB bisa sembuh apabila mengikuti proses pengobatan secara rutin selama enam bulan, Jika pasien menolak pengobatan maka kondisi tersebut menjadi sumber penularan bagi orang lain atau keluarga.
Menurutnya , pasien suspek TB dinyatakan sembuh apabila mengikuti setiap proses pengobatan selama enam bulan tanpa putus. Namun yang terjadi, tidak sedikit pasien suspek TB yang tidak mengikuti proses pengobatan ini secara total. Banyak pasien yang berhenti melakukan pengobatan ketika mereka merasa tubuh mereka sudah lebih baik dari sebelumnya, berat badan mereka naik dan sebagainya, Padahal, kelalaian pasien suspek TB ini menyebabkan kuman Mycrobacterium TB yang ada di dalam tubuh mereka menjadi kebal terhadap obat.
Dirinya menghimbau kepada masyarakat jangan malu dan takut memeriksakan diri. Kesehatan merupakan aset bagi manusia dan keluarga karena penyakit TB bisa disembuhkan sehingga para penderita tidak mendapatkan perlakuan negatif, di jauhi, dan di kucilkan dari pergaulan di masyarakat lingkungan sekitar.
Ditambahkan Muliyanto, RSUD setempat setiap bulannya rata-rata menanggani pasien TB di kisaran 7-10 pasien. Pengobatan pasien TB tidak hanya dengan obat-obatan saja, tetapi diperlukan adanya dukungan sosial dari semua pihak masyarakat lingkungan sekitar sehingga pasien termotivasi untuk sembuh dari penyakitnya. (Penulis: HERI WIDODO/ Editor: DUDENK)