TRANS HAPAKAT – Pemerintah Kabupaten Pulang Pisau secara resmi menerima sebanyak 77 orang mahasiswa-mahasiswi dari Institut Agama Hindu Negeri Tampung Penyang (IAHN- TP) yang melaksanakan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) di kabupaten setempat di Aula Banama Tingang kantor Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Pulang Pisau, Senin (02/03/2020).
Pejabat Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Pulang Pisau Saripudin yang mewakili Bupati Pulang Pisau mengatakan bahwa pemerintah setempat memberi dukungan penuh dengan dilaksanakannya kegiatan KKN tersebut.
Saripudin mengatakan bahwa pemerintah sangat menyambut baik kegiatan seperti ini. Kegiatan ini bukan yang pertama, karena ada lembaga-lembaga pendidikan lain yang telah melaksanakan KKN di daerah Kabupaten Pulang Pisau. Ia berharap kepada mahasiswa-mahasiswi IAHN-TP agar bisa menyesuaikan diri dan ikut memberikan dukungan untuk membangun daerah yang menjadi lokasi KKN.
Menurut Saripudin, antara teori dan praktek itu berbeda. Paling tidak mahasiswa-mahasiswi KKN bisa menyesuaikan dengan kondisi dan situasi yang ada di Kabupaten Pulang Pisau sehingga teori yang didapat bisa aplikasikan di lapangan.
Rektor Rektor IAHN Tampung Penyang Palangka Raya I Ketut Subagiasta mengatakan bahwa dipilihnya Kabupaten Pulang Pisau sebagai tempat dimana para mahasiswa-mahasiswi akan melaksanakan kegiatan KKN karena kabupaten ini merupakan salah satu kabupaten yang penting untuk di berikan pembinaan, kemudian dukungan, support, termasuk juga kontribusi dalam hal pembangunan, terutama pembangunan non fisik karna mahasiswa agama itu lebih banyak nanti pembinaan mental, moral, spiritual termasuk juga dibidang etika.
I Ketut Subagiasta mengungkapkan program KKN sudah berjalan dari tahun ke tahun. Baik itu program desa binaan, PKL, penyuluhan, penelitian, pengabdian, telah dilaksanakan pihaknya. Untuk KKN tahun ini difokuskan di Kabupaten Pulang Pisa dengan menekankan kepada peserta bisa memberikan kontribusi saat terjun ke lapangan, seperti bagaimana menggali pengetahuan, wawasan, di daerah yang ditunjuk sebagai tempat sumber belajar.
Dikatakan I Ketut Subagiasta program yang dilaksanakan pada masa KKN ini, lebih condong kepada pembinaan, penyuluhan, penerangan, termasuk juga bagaimana kehidupan harmoni antara fisik dan non fisik atau lebih dominan kepada pembinaan non fisik dalam artian adalah mental spiritual dan pembinaan kerohanian serta bagaimana mahasiswa-mahasiswi peserta KKN dapat menjadi insan atau kader yang berkualitas secara spiritual.(ANATASYA LEONY/DENK)