Wakil Gubernur Kalteng Edy Pratowo hadir dalam pelaksanaan pasar murah di Desa Mentaren II. (FOTO TRANS HAPAKAT)

TRANS HAPAKAT – Wakil Gubernur Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) Edy Pratowo (3/9/2024) mengungkapkan bahwa kegiatan pasar murah di Desa Mentaren II Kecamatan Kahayan Hilir Kabupaten Pulang Pisau ini merupakan salah satu langkah Pemprov Kalteng dalam penanganan inflasi.

Dikatakan Edy Pratowo, pasar penyeimbang ataupun pasar murah menjadi solusi tepat untuk meringankan beban masyarakat yang tidak mampu. Melalui pasar tersebut kita juga bisa menstabilisasikan harga pangan di setiap pasar.

Dijelaskan Edy Pratowo, pasar murah berupa sembako beras dan minyak goreng tersebut juga telah disubsidi oleh Pemprov Kalteng dari harga asli per paketnya dan masyarakat hanya menebus Rp20 ribu saja. Melihat antusias warga yang begitu besar dan sangat membutuhkan sembako itu pada akhirnya Pemprov Kalteng memberikan secara gratis.

Lanjut paparnya, dalam penanganan inflasi ini untuk kedepannya kita berharap masyarakat di Kabupaten Pulang Pisau bisa lebih inovatif. Seperti memanfaatkan lahan pekarangan tempat tinggalnya untuk menanam cabai ataupun tanaman holtikultura, dengan cara ini kita bisa mengatasi masalah jika sewaktu-waktu terjadilah kenaikan harga bahan pokok.

Edy Pratowo mengatakan, disisi lain ada yang perlu masyarakat ketahui bahwa Kabupaten Pulang Pisau telah menjadi salah satu wilayah penghasil produksi padi terbesar kedua setelah Kabupaten Kapuas. Pemprov Kalteng juga telah mendirikan pabrik pengolahan padi modern atau Rice to Rice di Desa Pantik Kecamatan Pandih Batu.

Menurutnya, dengan didirikannya pabrik tersebut menjadi harapan besar kita untuk lebih bisa meningkatkan kembali hasil produksi serta dalam proses pengemasannya. Upaya itu juga agar hasil beras lokal produksi dari kabupaten setempat bisa memenuhi dan menopang kebutuhan pasar di Kalteng bahkan daerah lainnya.

Edy Pratowo menambahkan, solusi kita memperkuat ketahan pangan lokal ini menjadi langka tepat didalam mengentaskan berbagai permasalahan isu strategis nasional. (Penulis: ARIEF SUSENO/ Editor: DUDENK)