Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Pulang Pisau, dr Pande Putu Gina. (FOTO TRANS HAPAKAT)

TRANS HAPAKAT – Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kabupaten Pulang Pisau drg Sopiyah melalui Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dr Pande Putu Gina (2/3/2022) mengakui bahwa pencapaian vaksinasi dosis ketiga atau booster terbilang masih rendah, yakni baru mencapai sebesar 4,77 persen.

Dikatakan Pande, minimal vaksinasi ketiga atau booster ditargetkan sama dengan pencapaian vaksinasi dosis kedua yakni sebesar 60 persen. Untuk saat ini, target pencapaian dosis dua di kabupaten setempat sudah mencapai angka  67,09 persen, sedangkan pencapaian dosis pertama sebelumnya mencapai angka 96,09 persen.

Lanjut Pande,  untuk vaksinasi dosis ketiga harus berjarak enam bulan dari vaksinasi dosis kedua. Pada jarak enam bulan itu, anti bodi sudah hampir menurun kekuatan sehingga dengan dosis ketiga atau booster  bisa kembali menambah imunitas tubuh.

Pande menghimbau, kepada masyarakat agar bisa kembali  mengikuti vaksinasi dosis ketiga atau booster karena dari penelitian untuk dosis pertama efektivitasnya cuma 30 persen, untuk dosis kedua sudah 65, dan apabila ditambah booster imunitas bertambah hingga sampai 70 persen tingkat perlindungan terhadap virus.

Menurut Pande, untuk vaksinasi anak saat ini masih terus berjalan. Target pencapaian vaksinasi anak dosis pertama telah dicapai angka 91 persen secara keseluruhan di Kabupaten Pulang Pisau, sedangkan dosis kedua vaksinasi anak baru mencapai angka 40 persen. Pencapaian dosis kedua ini berjalan lambat karena sebelumnya masih menunggu dosis vaksin jenis Sinovac dari pemerintah pusat.

Dinas Kesehatan, terang Pande,  sudah berencana untuk kembali melakukan vaksinasi anak dosis kedua di wilayah Kecamatan Kahayan Kuala. Menurutnya, wilayah tersebut angka vaksinasi anak dosis kedua masih tergolong rendah. Berbeda dengan Kecamatan Sebangau Kuala, dimana angka vaksinasi anak dosis kedua sudah mencapai angka 70 persen. (Penulis: ARIEF SUSENO/ Editor: DUDENK)