Salah satu pedagang takjil yang berjualan di seputar Pasar Rakyat Handep Hapakat. (FOTO TRANS HAPAKAT)

TRANS HAPAKAT – Awal bulan ramadhan, seperti kebiasaan banyak masyarakat yang berburu takjil atau makanan dan minuman untuk berbuka di sekitar Pasar Rakyat Handep Hapakat yang berada di Jalan Tingang Menteng Kelurahan Pulang Pisau Kecamatan Kahayan Hilir Kabupaten Pulang Pisau.

Sejumlah pedagang takjil memanfaatkan momen ramadhan untuk berjualan berbagai macam jenis makanan dan minuman. Selain menjadi bagian untuk meramaikan bulan yang suci bagi umat muslim, para pedagang juga mendapat berkah atau rezeki.

Septi wanita berusia 20 tahun (3/4/2022) salah satu pedagang takjil yang berjualan di area pasar mengungkapkan berbagai macam makanan dan minuman yang dijual ada berbagai macam, diantaranya seperti kolak pisang, bubur sumsum, es sop buah, dan berbagai kue.

Septi mengatakan, setiap tahunnya dirinya selalu berjualan dan tidak sedikit masyarakat membeli jualan berbagai menu yang dijualnya. Biasanya untuk berjualan makanan dan minuman ini dilakukan para pedagang takjil selama bulan puasa hingga mendekati Hari Raya Idul Fitri.

Hari pertama berjualan takjil, terang Septi, kota Pulang Pisau sempat diguyur hujan. Namun, antusias masyarakat yang datang untuk membeli takjil masih cukup ramai. Suasana sekarang ini sudah berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, dimana masa pandemi COVID-19 lalu, pemerintah meminta masyarakat untuk tidak banyak keluar rumah, tetapi pada ramadhan tahun ini ada kelonggaran yang diberikan oleh pemerintah untuk kegiatan keagamaan meski protokol kesehatan tetap diberlakukan.

Dia berharap, untuk kedepannya tidak ada lagi pandemi COVID-19, sehingga para pedagang bisa kembali berjualan dengan normal dan perekonomian bisa stabil.

Pantuan www.transhapakat.web.id di hari pertama puasa, meski sempat di guyur hujan yang cukup lebat, tidak menghalangi niat masyarakat untuk menikmati suasana di awal bulan ramadhan. Selain untuk membeli berbagai aneka makanan dan minuman yang dijual para pedagang, ada juga masyarakat sekedar jalan-jalan sambil  menunggu waktu berbuka. (Penulis: ARIEF SUSENO/ Editor: DUDENK)