TRANS HAPAKAT – Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Pulang Pisau dr Bawa Budiraharja (12/5/2022) mengungkapkan dalam upaya percepatan penurunan stunting yang ada di kabupaten setempat, tim yang terlibat harus bisa saling bersinergi dan bekerjasama.
Dalam kegiatan apel siaga nasional Tim Pendamping Keluarga (TPK) Keluarga Nusantara Bergerak yang dilakukan secara daring melalui aplikasi zoom cloud meeting, Bawa Budiraharja menerangkan apel siaga nasional ini bertujuan untuk mempersamakan persepsi dan menyatukan gerak dari tingkat provinsi, kabupaten, hingga ke tingkat desa menjadi satu visi.
Dalam percepatan penurunan stunting yang ada di kabupaten setempat, lanjut Bawa Budiraharja, masih ada beberapa hal yang harus di benahi. Yakni, bagaimana tim yang ada di setiap desa harus bisa saling bersinergi. Tim tersebut diantaranya bidan, kader desa, dan petugas lapangan keluarga berencana (PLKB).
Menurut Bawa Budiraharja, agar percepatan penurunan stunting bisa dilakukan dari ke tiga tim tersebut harus saling bergerak sesuai dengan perannya masing-masing. Jika bisa bergerak hasilnya pasti baik, Bawa Budiraharja menjelaskan, selain itu yang masih menjadi kendala saat di lapangan adalah pengaruh sinyal operator di desa-desa.
Sinyal operator ini, papar dia, mempengaruhi TPK dalam memberikan laporan, karena harus ada alat elektronik atau media elektronik.
Sedangkan untuk Sumber Daya Manusia (SDM), kata Bawa Budiaharja, sudah baik. Kabupaten Pulang Pisau tentunya memiliki karakteristik yang berbeda dari setia desa, ada yang rajin dan ada yang sedikit rajin sehingga TPK harus mengetahui persis permasalahan desa ataupada tingkatan kearifan lokal. Dengan melakukan pengumpulan data kependudukan, keluarga berencana, pembangunan keluarga (PK21) nantinya bisa diketahui hasil interpretasi yang ada dari setiap desa.
Bawa Budiraharja menjelaskan, untuk saat ini berdasarkan dari hasil PK21 TPK, untuk Kecamatan Kahayan Hilir merupakan wilayah yang paling tertinggi angka tingkat stuntingnya. Hal ini dikarenakan masih banyak masyarakat setempat yang kurang peduli terhadap lingkungan sekitar.
Menurutnya, meskipun berada di dalam kota, namun masih banyak permasalahan yang harus bisa diselesaikan sehingga peran serta masyarakat dalam membangun kesadaran harus di utamakan. Dirinya mengatakan, untuk menyatukan gerak tim yaitu dengan cara bekerja bersama adalah dengan cara pengumpulan data PK21 sehingga bisa mengetahui wilayah mana yang angka stuntingnya masih tinggi. (Penulis: ARIEF SUSENO/ Editor: DUDENK)