TRANS HAPAKAT – Kapolres Pulang Pisau AKBP Siswo Yuwono Bima Putra Mada melalui Kapolsek Maliku Ipda Laser Kristovor mengatakan penyebab meninggalnya petani Toradi bin Amin (74) warga Jalan Pondasi 3 RT.03 RW. 01 Desa Wono Agung Kecamatan Maliku disebabkan oleh asap kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
Laser menyebutkan jasad Toradi ditemukan di sekitar Parit Sekunder 10 Sebelah Kanan Desa Wono Agung, Minggu (1/12/2019) sekitar Pulul 16.00. Di TKP, terang Laser, polisi menemukan sepeda motor milik korban yang sudah terbakar, parang, sandal jepit milik korban bekas terbakar, arit rumput yang sudah diikat milik serta batang kayu yang diduga digunakan korban untuk memadamkan api. Pada saat petugas datang di TKP, lahan disekitar tempat kejadian telah terbakar tetapi api sudah padam.
Sebelumnya korban, pagi harinya korban berangkat menggunakan sepeda motor Honda Supra dengan membawa bekal berupa satu botol air minum sempat berpamitan dengan istrinya Wariyah. Namun sampai sore, korban masih belum pulang ke rumah.
Istrinya Wariyah meminta saudaranya Putra Aditya yang mengajak Jainal Abidin untuk mencari korban. Keduanya juga melihat telah terjadi kebakaran lahan di lahan milik Toradi. Keduanya juga berusaha menerobos ke arah parit sekunder 11 untuk mencari keberadaan Toradi. Toradi akhirnya ditemukan dalam posisi tertelungkup di parit. Kejadian ini dilaporkan kepada aparat desa setempat dan petugas Bhabinkamtibmas.
Dikatakan Laser, korban Senin (2/12/2019) dikebumikan oleh pihak keluarga dan hasil visum dari Tim Medis Puskesmas Maliku tidak ditemukan tanda-tanda adanya kekerasan di tubuh korban. Korban meninggal diakibatkan terlalu banyak menghirup karbondioksida saat terkepung asap Karhutla. Selain itu, menurut keterangan beberapa warga bahwa korban sering mengalami sesak nafas.(DENK)