Pejabat Bupati Pulang Pisau, Nunu Andriani melepas para kafilah. (FOTO DISKOMINFOSTANDI PULANG PISAU)

TRANS HAPAKAT – Pejabat (Pj) Bupati Pulang Pisau Kalimantan Tengah Nunu Andriani (8/12023) melepas kafilah asal kabupaten setempat untuk mengikuti Musabaqoh Tilawatil Quran (MTQ) VII Korps Pegawai Republik Indonesia (KORPRI) 2023 tingkat Provinsi Kalimantan Tengah di Palangka Raya.

Nunu Andriani mengungkapkan, adanya kegiatan ini para kafilah yang diberangkatkan diharapkan bisa menunjukkan penampilan dan memberikan hasil terbaiknya. Selain itu juga dapat membawa kembali raihan prestasi, sehingga dapat membanggakan Kabupaten Pulang Pisau.

Nunu Andriani mengatakan, ada hal yang perlu diingat yaitu keberhasilan-keberhasilan yang sebelumnya telah dicapai oleh kafilah MTQ Kabupaten Pulang Pisau. Dari setiap lomba yang diikuti baik ditingkat provinsi maupun nasional, telah banyak memberikan raihan prestasi yang didapat. Semua itu tentunya menjadi kebanggaan kita bersama.

Menurut Nunu Andriani, meskipun pada MTQ KORPRI 2023 ini dalam pemusatan latihan yang dilakukan oleh para kafilah dengan waktu yang relatif singkat, namun yang terpenting adalah bobot dan kualitas serta segala kesiapannya bisa menjadi semangat untuk menghasilkan penampilan terbaik lagi. Apresiasi tentunya patut diberikan untuk pengurus Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) Kabupaten Pulang Pisau yang telah mempersiapkan kafilah dengan baik.

Nunu Andriani mengatakan, kafilah asal Kabupaten Pulang Pisau harus tetap optimis agar bisa meraih kembali prestasi di MTQ KORPRI 2023. Apalagi dari sejumlah ajang setiap lomba MTQ selalu mendapatkan juara pastinya bisa menjadi dorongan juga motivasi dan semangat.

Nunu Andriani berpesan, untuk kafilah yang diberangkatkan harus tetap menjaga sikap selama berada di Palangka Raya. Terus jujung sportifitas dan yang tidak kalah pentingnya adalah menjaga stamina agar bisa tampil prima sehingga bisa mengukir kembali prestasi.

Nunu Andriani menambahkan, dengan adanya kegiatan MTQ KORPRI 2023 diharapkan bisa terjalin hubungan yang harmonis antara peserta, pelatih, dan juga pimpinan kafilah. Teruslah mengedepankan pola asah, asih, asuh sehingga terciptanya kekompakan dan semangat bersama. (Penulis: ARIEF SUSENO/ Editor: DUDENK)