TRANS HAPAKAT – Kepala Bidang (Kabid) Pengendalian Penduduk Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) dr M Fitriyanto Leksono mengatakan pihaknya memberikan pembinaan kepada lini lapangan program Bangga Kencana terutama untuk Pembantu Pembina Keluarga Berencana Desa (PPKBD).
Menurut Fiitriyanto pembinaan yang diberikan kepada PPKBD agar kualitasnya bisa meningkat lebih baik untuk mendata di setiap desanya terutama untuk program Bangga Kencana. Pembinaan melalui berbagai masukan dan input informasi kepada penyuluh Keluarga Berencana (KB) di tingkat desa Kecamatan Kahayan Hilir ini agar data-data yang didapatkan di lapangan bisa valid dan akurat. Dari data-data tersebut, pihaknya bisa mengidentifikasi masalah yang terjadi di desa selanjutnya didiskusikan untuk menemukan solusi dari masalah yang ada di Kecamatan Kahayan Hilir.
Fitriyanto juga mengatakan bahwa dari data tersebut pihaknya dapat mengetahui tentang potensi Sumber Daya Alam (SDA) dan potensi Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada di Kecamatan Kahayan Hilir, karena dari data yang di input setiap bulannya dari petugas lapangan KB sebelumnya harus verifikasi ulang setelah itu data di kirim dari kecamatan, kabupaten, hingga ke provinsi.
Tujuan dari data tersebut, terang dia, adalah untuk menganalisis berbagai kebijakan atau berbagai peraturan yang memang mendukung pemberdayaan masyarakat di Kecamatan Kahayan Hilir. Dirinya berharap ada refresh untuk kecamatan-kecamatan yang lain dan BKKBN Provinsi Kalteng siap untuk menssuport kegiatan ini untuk meningkatkan kualitas karena kegiatan ini hanya berbentuk teori saja akan susah dijalankan maka dari itu harus benar benar diaplikasikan di lapangan.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) dr Bawa Budi Raharja menjelaskan kegiatan pembinaan ini adalah bagaimana menggali potensi SDM terutama tentang kader penyuluh KB dan PPKBD. Idealnya satu penyuluh KB membina empat desa. Kecamatan Kahayan Hilir hanya terdapat tujuh desa jadi baru ada satu penyuluh KB sehingga otomatis harus mengoptimalkan sinergistas dengan kader-kader KB tersebut.
Bawa Budi juga mengatakan bahwa adanya pembinaan meneruskan amanah dari Bupati Pulang Pisau untuk mensosialisasikan kepada masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan melalui kader-kader penyuluh KB karena para penyuluh ini juga merupakan ujung tombak yang bertatap muka dengan masyarakat untuk bersama memutus mata rantai penularan COVID-19. (Penulis: AQSHANUL PUTRA/ Editor: DUDENK)