Suasana duka selimuti kedatangan jenazah prajurit TNI asal Pulang Pisau dari Bataliyon Yonif Raider 631/Antang. (FOTO IST/ TRANS HAPAKAT)

TRANS HAPAKAT – Suasana duka menyelimuti rumah prajurit TNI dari Bataliyon Yonif Raider 631/Antang Kalimantan Tengah yang gugur dalam menjalankan tugas negara, bukan karena terjadi baku tembak dengan kelompok separatis atau Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua melainkan akibat sakit yang diderita.

Perwira Seksi Personalia (Pasi Pers) Bataliyon Yonif 631 Antang Palangka Raya Kalimantan Tengah Lettu Dwian (28/4/2023) mengatakan bahwa salah satu prajurit TNI yang gugur di Papua tersebut adalah Ridduansyah pria kelahiran Pulang Pisau 8 November 2000 berpangkat Prajurit Dua (Prada) NRP: 31200318481100 yang tergabung pada Satgas PAM PT Freeport Indonesia di Papua.

Dikatakan Dwian, jenazah almarhum Ridduansyah tiba dirumah duka Jumat sekitar Pukul 19.00 dengan alamat RT.003 Desa Mantaren II Kecamatan Kahayan Hilir Kabupaten Pulang Pisau Kalimantan Tengah.

Menurutnya, almarhum selama menjalankan tugas sebagai anggota TNI memiliki dedikasi yang baik, tidak pernah absen atau meninggalkan tugasnya. Artinya, almarhum selalu disiplin dalam menjalankan tugas sebagai seorang prajurit TNI.

Lanjut dikatakan Dwian, almarhum semasa menjalankan tugas sebagai anggota Satgas PAM di PT Freeport Papua terkena serangan penyakit malaria dan penyakit bawaan yakni gangguan paru-paru. Selanjutnya almarhum sempat dilarikan ke rumah sakit setempat untuk mendapatkan penanganan medis lebih lanjut.

Setelah beberapa hari menjalani perawatan medis, terang Dwian, nyawa prajurit tersebut tidak tertolong. Almarhum gugur saat menjalankan tugas Negara, bukan karena kontak tembak dengan gerombolan separatis di Papua.

Kades Mantaren II Kecamatan Kahayan Hilir Kabupaten Pulang Pisau Anton Supardi mengungkapkan atas nama pribadi dan masyarakat desa setempat mengucapkan turut berbela sungkawa yang mendalam atas gugurnya prajurit TNI almarhum Prada Ridduansyah dalam menjalankan tugas negara. Semoga almarhum mendapatkan tempat yang layak di sisi Tuhan Yang Maha Esa.

Supardi juga memberikan apresiasi kepada pihak terkait diantaranya pemerintah setempat, TNI, Polri, dalam proses pemulangan jenazah bersama seluruh elemen masyarakat dalam prosesi penyambutan jenazah di rumah duka.

Dikatakan Supardi, almarhum Ridduansyah merupakan putra kedua dari dua bersaudara pasangan Muslimin (Alm) dengan Mama Ita pangilan akrabnya yang tinggal di Desa Mantren RT.003 Kecamatan Kahayan Hilir.

Menurutnya almarhum merupakan sosok yang santun dalam bergaul di masyarakat desa setempat. Almarhum juga aktif dalam kegiatan berorganisasi, baik organisasi keagamaan Islam, pramuka, dan organisasi kepemudaan di lingkungan desa setempat hingga tingkat kabupaten. (Penulis: HERI WIDODO/ Editor: DUDENK)