TRANS HAPAKAT – Berjalan pada pertengahan tahun 2020 dan menimbulkan pro dan kontra program food estate di Kabupaten Pulang Pisau Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) pada akhirnya memberikan dampak positif terhadap perubahan dan pertumbuhan ekonomi masyarakat di kabupaten setempat.
Food estate yang menjadi Program Strategis Nasional (PSN) di Kalteng ini didasari bukan hanya dari ketersediaan lahan yang luas, tetapi juga telah melalui pertimbangan yang matang dari segala aspek. Strategi ini yang terkemad dalam rangka mengantisipasi terjadinya krisis pangan nasional.
Kepada www.transhapakat.web.id, Bejo pria berusia 42 tahun salah satu petani di Desa Sanggang Kecamatan Pandih Batu (13/9/2024) mengungkapkan, sudah hampir 10 tahun menggeluti sebagai petani dengan lahan yang digarap seluas tiga hektare dan satu hektarnya ikut program food estate.
Menurut Bejo, dampak yang didapat dengan adanya program food estate tentunya sangat membantu para petani dan juga masyarakat lainnya. Semenjak adanya program tersebut infrastruktur jalan sudah mulai nyaman dan tidak rusak lagi.
Lanjut kata dia, kalau sebelumnya jalan sulit dilalui untuk beraktivitas, sekarang ini jalan penghubung ke antar desa di kawasan food estateĀ sudah diaspal dalam arti hitam semua.
Pria yang juga sebagai anggota dari Kelompok Tani Sumber Rejeki Desa Sanggang ini juga menambahkan, adanya program food estate membuat pertanian di desa setempat telah mengalami peningkatan, meskipun terkadang petani masih harus mengalami kendala ketersediaan pupuk bersubsidi.
Sementara Ketua Kelompok Tani Sido Rukun Desa Belanti Siam Kecamatan Pandih Batu, Mariman mengapresiasi adanya program food estate. Pada kelompoknya seluas 84 hektare dan 10 hektare miliknya ikut masuk dalam program tersebut.
Menurut pria berusia 50 tahun ini, melalui program food estate tidak sedikit petani mendapatkan peningkatan hasil jual panen, semua itu berkaitan dengan ditopangnya infrastruktur jalan penghubung, tidak terkecuali bantuan pertanian lainnya yang didapat. Saat ini untuk aktifitas dalam penjualan hasil panen sangat terbantu dari segi fasilitas jalan yang mulus.
Dirinya menyebut, kalau sebelumya untuk mengeluarkan hasil tanam seperti padi sulit buat keluar karena jalannya rusak dan ditambah harga gabah murah. Berbeda untuk saat ini dengan mudahnya akses jalan tentu sangat memudahkan petani untuk menjual beras keluar daerah.
Tokoh masyarakat Desa Belanti Siam Kecamatan Pandih Batu Tiono berusia 71 tahun juga berucap, bahwa dampak dari food estate telah membawa perubahan dan berkah untuk warga desa setempat. Dirinya meyakini keberkahan ini juga pastinya dirasa masyarakat lainnya.
Semenjak ada food estate, tutur Tiono, perubahan sangat dirasakan mulai jalan yang mulus sehingga berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakat. Mewakili masyarakat setempat, sangat berterimakasih atas pembinaan serta dorongan pemerintah pusat, provinsi, hingga kabupaten setempat dalam upaya mensejahterakan kehidupan petani. (Penulis: ARIEF SUSENO/ Editor: DUDENK)