TRANS HAPAKAT – Direktur Penataan Persebaran Penduduk, Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Republik Indonesia Anto Pribadi mengungkapkan bahwa mulai Tahun 2021 direncanakan didatangkan 20 ribu Kepala Keluarga (KK) warga transmigrasi dalam rangka mendukung pencanangan pusat ketahanan pangan nasional atau food estate di Kabupaten Pulang Pisau dan Kapuas.
Hal tersebut diungkapkan Anto Pribadi selaku perwakilan Direktorat Jendral Penyiapan Kawasan dan Pembangunan Pemukiman Transmigrasi (PKP2 Trans) dalam audiensi bersama Bupati Pulang Pisau, Rabu (24/6/2020) di aula Bappedalitbang kabupaten setempat.
Anto Pribadi menjelaskan,bahwa untuk masyarakat transmigrasi ini kuota diusulkan baru sekitar 20.000 Kepala Keluarga (KK) untuk Kabupaten Pulang Pisau dan Kabupaten Kapuas dengan persentase 70 persen warga luar daerah Pulang Pisau dan 30 persen warga lokal. Ia menambahkan ada 12.400 hektar lahan yang sudah melalui identifikasi peta di tingkat pusat yang cocok untuk persawahan di luar Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan di luar kawasan kehutanan.
Program Transmigrasi itu, kata Anto Pribadi, mulai dilaksanakan pada Tahun 2021. Sedangkan tahun 2020 ini menurutnya intensifikasi dilaksanakan terlebih dahulu oleh Kementerian PUPR. Untuk intensifikasi dengan luas 85 ribu hektar dan untuk ekstensifikasi seluas 79 ribu hektar. Namun data tersebut masih didalami pihaknya.
Kedatangan utusan PKP2 Trans ini didampingi Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) Rivanus Syahril Tarigan.
Bupati Pulang Pisau Edy Pratowo usai membuka audensni mengatakan saat ini pihaknya masih konsentrasi dalam upaya optimalisasi lahan eksisting dengan cara memaksimalkan peran dan kemampuan petani dalam peningkatan olah lahan serta penyiapan insfrastruktur dan tata air.
Jika di tahun mendatang diperlukan perluasan area lahan maka tidak menutup kemungkinan bisa menerima kembali warga trans baru sesuai rencana Dirjen PKP2 Trans tersebut.
Dalam paparannya itu Edy Pratowo juga mengatakan Kabupaten Pulang Pisau telah diberikan kepercayaan oleh pemerintah pusat menjadi bagian dalam program Food Estate mengalahkan tiga provinsi lainnya diantaranya Sumatra Selatan, Kalimantan Timur dan Papua.
Jika program itu bisa terwujud, maka Edy Pratowo meyakini mampu merealisasikan program nasional ini dengan mempertimbangkan luasan lahan yang ada. Optimalisasi pada lahan yang sudah eksisting tinggal dilakukan peningkatan-peningkatan sumber daya di sektor pertanian dalam arti luas. (MUHAMMAD FIKRI/ DENK)