Karyawan RSUD Pulang Pisau mengikuti cara penanggulangan bahaya kebakaran. (FOTO TRANS HAPAKAT)

TRANS HAPAKAT – Direktur BLUD- RSUD Kabupaten Pulang Pisau dr Muliyanto Budihardjo (11/10/2022) mengatakan pelatihan penanggulangan bahaya kebakaran merupakan bagian dari kegiatan managemen rumah sakit setempat dalam upaya memaksimalkan peran keselamatan dan kesehatan kerja (K3) bagi seluruh karyawan dalam antisipasi menangulangi bencana kebakaran yang mungkin bisa terjadi sewaktu-waktu.

Dikatakan Muliyanto, kegiatan pelatihan penangulangan kebakaran ini sebagai bentuk penyegaran kembali tentang cara menggunakan sistem komando bencana kebakaran di rumah sakit, penggunaan alat, dan sistem komunikasi terpadu yang selama ini terus dimaksimalkan guna memproteksi manakala kebakaran terjadi.

Muliyanto menjelaskan, dasar dilaksanakan kegiatan ini adalah RSUD merupakan obyek dan pusat pelayanan publik yang sangat kompleks dan beragam. Semuanya memiliki resiko berpotensi menyebabkan bencana kebakaran sehingga pelatihan penanggulangan kebakaran dengan mengunakan alat pemadam api ringan (APAR) merupakan langkah awal penanganan jika terjadi kebakaran.

Lanjut kata Muliyanto, pelatihan penanggulangan bahaya kebakaran selain merupakan standar operasional pelayanan, juga termasuk poin dalam penilaian persyaratan akreditasi rumah sakit. Selain itu sekaligus sebagai upaya pembekalan dan penangananan dalam kondisi darurat bilamana terjadi bencana kebakaran.

Menurut Muliyanto, dengan pelatihan rumah sakit siap dan siaga dalam menghadapi bencana, baik bencana alam maupun kebakaran atau bencana lain yang sifatnya internal rumah sakit. Paling penting adalah hasil dari pelatihan mampu diaplikasikan dan mampu menyelamatkan pasien, dokumen, hingga aset penting milik rumah sakit.

Kepala Bidang (Kabid) Damkar Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pulang Pisau Marto mengatakan selain tugas dan fungsi personel sebagai pemadam manakala terjadi  kebakaran, fungsi lain seperti memberikan penyuluhan, pelatihan, dan simulasi kebakaran yang bertujuan meningkatkan kapasitas dalam rangka pencegahan dan penanganan dini kebakaran.

Dikatakan Marto, pelatihan ini merupakan salah satu tugas Damkar dalam mensosialisasikan bagaimana cara menangulangi jika terjadi kebakaran secara benar dan aman, serta salah satu bagian dari tanggungjawab dan pembekalan baik melalui  pelatihan, simulasi sehingga dalam menghadapi bancana kebakaran di lapangan tidak panik.

Pelatihan penangulangan kebakaran ini, terang dia, diharapkan personel atau karyawan rumah sakit mampu menguasai bagaimana cara dan langkah dalam menanggulangi bila terjadi kebakaran sesuai dengan  tugasnya masing-masing, serta memberikan rasa aman dan nyaman terhadap pasien. (Penulis: HERI WIDODO/ Editor: DUDENK)