TRANS HAPAKAT – Kepala SMAN-1 Kahayan Hilir Kabupaten Pulang Pisau Suparno (30/8/2021) mengatakan uji coba pembelajaran Tatap Muka (PKM) mulai dilakukan pihaknya. Uji coba ini mengacu pada Intruksi Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Nomor 37 Tahun 2021 dengan mempertimbangkan laporan harian Satuan Tugas (Satgas) COVID-19 Kabupaten Pulang Pisau bahwa angka penyebaran COVID-19 mengalami penurunan.
Dikatakan Suparno dengan zona kuning penyebaran di Kecamatan Kahayan Hilir dan berada di PPKM level 3 ini menjadi poin bagi daerah untuk dapat memberlakukan pembelajaran tatap muka, meskipun masih terbatas.
Suparno menjelaskan, pelaksanaan uji coba pembelajaran tatap muka terbatas ini, merupakan persiapan bagi sekolah melakukan kombinasi pembelajaran ditengah pandemi COVID-19. Pelaksanaan pembelajaran tatap muka terbatas ini, dilaksanakan dalam dua kelompok shift atau kelompok. Yakni, Kelompok pagi dan kelompok siang dengan persentase 50 persen pagi dan 50 persen siang sesuai kapasitas jumlah peserta didik di dalam kelas.
Jam masuk sekolah kelompok pagi di mulai Pukul 07.00 hingga Pukul 10.00. Kelompok siang dimulai Pukul 10.30 hingga Pukul 13.30 dengan durasi jam belajar selama tiga jam. Masing-masing kelompok peserta didik mendapatkan tiga mata pelajaran sesuai dengan mata pelajaran yang terjadwal di kelas.
Menurut Suparno, pelaksanaan uji coba pembelajaran ini dilakukan sementara dalam seminggu, selanjutnya pihak sekolah melakukan evaluasi, serta menunggu masukan dari orang tua peserta didik terkait dengan protokol kesehatan dalam pelaksanaan pembelajatan tatap muka di tengah pandemi COVID-19.
Lanjut Suparno, dalam pelaksanaan proses belajar mengajar SMAN-1 Kahayan Hilir melaksanakan secara kombinasi, di karenakan tidak seluruh peserta didik diizinkan oleh orang tua mengikuti pembelajaran tatap muka. Ada sebagian peserta didik melaksanakan pembelajaran dengan cara Daring (online).
Tenaga pengajar di SMAN -1 Kahayan Hilir, terang Suparno, selalu berupaya maksimal dalam melayani pembelajaran terhadap peserta didik. Misal dalam mempersiapkan dan memberikan modul pembelajaran untuk membantu peserta didik. Pihak sekolah juga meminjamkan fasilitas tab kepada perserta didik yang tidak memiliki handphone untuk menunjang proses belajar.
Dirinya mengamati, dalam proses belajar secara Daring atau online ini perlu dukungan dari pihak orang tua. Jangan sampai anak dibiarkan keluyuran atau disuruh bekerja, karena terjadi peserta didik ada yang putus kontak dengan pihak sekolah. Terlebih, apabila ada tugas sekolah terkadang tidak dikumpulkan, sehingga pihak sekolah sulit dalam mengontrol keberadaan para peserta didik.
Dengan adanya uji coba pembelajaran tatap muka ini, ucap Suparno, diharapkan ada masukan dari Satgas COVID-19 Kabupaten setempat, orang tua, dan masyarakat. Melalui pembelajaran tatap muka ini juga diharapkan meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan bagi peserta didik. (Penulis: HERI WIDODO/ Editor: DUDENK)