TRANS HAPAKAT – Kalimantan sebuah pulau besar di Indonesia dengan memiliki lima bagian wilayah provinsi yang terkenal dengan hutan hujan tropisnya. Dikelilingi sejumlah bentangan sungai, maka sebagian wilayah hutannya bagaikan Amazon di tanah Borneo.
Pesona keindahannya ini meyerupai kelebatan hutan Amazon dengan lokasi menjelajah sebuah film Anaconda (1997) dengan mensoroti betapa alaminya kelebatan hutan serta hunian satwanya didalamnya sehingga menjelaskan bahwa fungsi sungai dan hutan merupakan bagian yang tidak bisa terpisahkan.
Diketahui Amazon merupakan hutan hujan tropis terbesar di dunia, tepatnya berada di Amerika Selatan. Biarpun begitu kelebatan hutan Kalimantan tenyata tidak kalah apalagi ditambahnya berbagai jenis flora fauna yang hidup didalamnya.
Ada lokasi tempat yang bisa kita kunjungi jika sedang berada di Kalimantan Tengah, salah satunya Sungai Sebangau di Kabupaten Pulang Pisau. Pesona pemandangannya seakan-akan bisa membawa kita merasakan suasana sungai terpanjang di dunia mirip sungai yang beradai sungai Amazon itu, dan juga banyak menawarkan keindahan alam yang masih terjaga dan alami.
Sungai Sebangau merupakan salah satu pintu akses masuk untuk menuju ke lokasi kawasan wisata Taman Nasional Sebangau (TN Sebangau). Banyak pengunjung tidak ingin ketinggalan untuk mengabadikan setiap momen untuk bersua foto saat berada di Sungai Sebangau.
Dari rangkuman www.transhapakat.web.id, salah satunya adalah Muhammad Rochim, Pria asal Palangka Raya salah satu seorang pengunjung yang menceritakan bahwa suasana Sungai Sebangau benar-benar mempunyai kemiripan dengan Sungai Amazon. Pemandangan yang indah, disertai air sungai berwarna merah kehitam-hitaman menjadi ciri khas sungai Kalimantan sebagai daerah gambut selain daerah Sumatera.
Untuk perjalanan kali ini, yang membuat senang hatinya adalah bisa mengabadikan foto disekitar Sungai Sebangau. Menurutnya suasana tersebut sebuah kesempatan yang sangat luar biasa dan wajib diabadikan.
Bisa diketahui juga , sejatinya sungai di Pulau Kalimantan memang sangat akrab dikelilingi hutan lebat. Bagi masyarakat lokal sungai merupakan salah satu tempat sumber kehidupan mereka untuk hidup, mencari makan seperti berbagai macam jenis ikan di sungai tersebut.
Hampir setiap hari Sungai Sebangau menjadi salah satu lintasan bagi penduduk kampung untuk beraktivitas. Sebagian besar dari mereka yang melintasi sungai tersebut biasanya ingin berangkat berkebun dan juga pergi ke hutan. Begitupula dengan para wisatawan saat sedang belibur ke kawasan Taman Nasional Sebangau.
Wisata Edukasi Tawarkan Pemandangan Alam dan Meningkatkan Ekonomi Masyarakat
Menawarkan sebagai wisata alam e setempat adalah cara tepat bagi pemerintah setempat untuk bisa mengajak masyarakat luas agar tetap peduli dan terus melestarikan alam. Selain menyajikan pemandangan alam yang indah dan alami, secara tidak langsung fungsi keberadaan sebuah hutan bisa membantu perekonomian warga lokal.
Kepala Desa (Kades) Garung Kecamatan Jabiren Raya Kabupaten Pulang Pisau Wanson kepada www.transhapakat.web.id mengatakan bahwa desa setempat juga merupakan bagian Taman Nasional Sebangau karena sebagai salah satu pintu akses masuk menuju ke kawasan tersebut hanya bisa melalui susur sungai.
Sejatinya, Taman Nasional Sebangau merupakan salah satu tempat habitat satwa di lindungi antara lain orangutan, bekantan, burung, dan berbagai macam satwa lainnya. Wisata ini semakin lengkap ditambah panorama keindahan alam mirip susana hutan Amazon.
Lanjut terang Wanson, tidak sedikit tamu yang datang baik dari wisatawan asing maupun lokal singgah dan beristirahat di desa setempat. Hal ini secara tidak langsung bisa membantu perekonomian masyarakat setempat, seperti menjual jajanan, kuliner, dan oleh-oleh khas Kalimantan yaitu kerajinan anyaman rotan, madu, ikan asin, dan lainnya.
Nah, bagi kalian yang ingin berkunjung ke Taman Nasional Sebangau bisa sewa perahu klotok lengkap milik masyarakat dengan jasa antar jemput. Untuk pintu masuknya, selain dari Kota Palangka Raya, bisa melalui Desa Garung Kabupaten Pulang Pisau. Dari tempat inilah pemandangan mirip Amazon itu dapat terlihat.
Ada keunikan ketika sedang melakukan susur sungai, biasanya para pengunjung atau wisatawan akan disambut oleh para penghuni hutan sekitar, seperti monyet ekor panjang dan juga lantunan dari kicauan berbagai jenis burung. (Penulis: ARIEF SUSENO/ Editor: DUDENK)