TRANS HAPAKAT – Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pulang Pisau Kalimantan Tengah, Sri Putri Pratiwi (8/5/2024) mengungkapkan maraknya judi online di Indonesia dan menjadi peringkat pertama di dunia sudah menjadi ancaman untuk para generasi muda sehingga harus ada tindakan bagi pelaku pendidikan untuk memperkuat kembali sosialisasi di sekolah agar para peserta didik tidak sampai terjerumus karena salahnya dalam memanfaatkan gadget atau smartphone.
Putri Pratiwi menjelaskan dengan perkembangan zaman seperti sekarang ini kita juga tidak bisa menahan dan menghindarinya, namun peran dari tenaga pendidik di sekolah harus tetap tegas dalam mensosialisasikan bahaya judi online serta bermain game-game online secara berlebihan hingga lupa waktu belajar saat diluar jam sekolah.
Menurutnya, pemantauan dan sosialisasi ini harus terus dilakukan secara masif dalam menyampaikan kondisi yang tengah kita hadapi diluar lingkungan sekolah. Isu-isu seperti maraknya judi online ataupun masalah lainnya jangan sampai diabaikan sehingga apabila diketemukan sesuatu yang sangat urgen bisa segera teratasi dengan menerapkan kembali metode yang tepat untuk peserta didik.
Putri Pratiwi mengatakan, peserta didik harus tetap diarahkan agar bisa memanfaatkan kemajuan teknologi gadget untuk hal-hal yang positif untuk membantu proses kegiatan belajar. Diantaranya untuk bisa mengakses buku-buku bacaan secara online serta mencari referensi saat mengerjakan tugas.
Namun, peran dari orang tua di rumah juga harus tetap melakukan pengawasan terhadap anaknya agar tidak terus menerus bermain gadget. Bentuk kerjasama ini harus dilakukan karena tenaga pendidik hanya bisa memberikan pengawasan dan hanya menjadi tanggungjawab saat di sekolah.
Putri Pratiwi meyakini, para tenaga pendidik bisa terus melakukan imbauan agar anak didiknya tidak salah memanfaatkan kemajuan tekhnologi ini karena gadget sudah menjadi sarana pendukung sarana kelangsungan belajar mengajar.
Hanya saja nantinya, lanjut dikatakan Putri Pratiwi, seperti apa dari pihak sekolah bisa bekerjasama dengan para orang tua murid untuk memberikan pemantauan dan sosialisasi sebagai upaya agar peserta didik bisa lebih paham efek-efek buruk terhadap gadget yang salah digunakan.
Putri Pratiwi berharap, kelangsungan belajar mengajar dengan memanfaatkan kemajuan teknologi bisa terus diterapkan, namun penguatan untuk menghindari sisi negatifnya juga harus terus disosialisasikan. Selain itu melalui tekhnologi berkembang peserta didik harus bisa lebih kreatif dan inovatif dalam meningkatkan prestasi belajar. (Penulis: ARIEF SUSENO/ Editor: DUDENK)