
TRANS HAPAKAT – Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pulang Pisau Slamet Untung Rianto melalui Kabid Peternakan Ibrahim mengatakan bahwa ternak itik adalah salah satu peluang usaha yang cukup menjanjikan yang bisa dijalankan oleh petani selain hasil pertanian.
Dikatakan Ibrahim, di kabupaten setempat para petani tidak perlu repot. Banyak kearifan lokal untuk membuat pakan itik contohnya dedak yang dihasilkan setelah padi dipanen, sagu, jagung dan pelepah kelapa sawit. Bahan pakan tersebut bisa dibuat dengan alat manual apabila tidak mempunyai alat yang modern
Alat manual tersebut bisa dibuat dengan terpal yang didalam terpal diisi dengan 4 jenis pakan. Untuk perbandingan ternak itik ada hal yang perlu diperhatikan. Pembibitan adalah 1:8 atau satu ekor itik jantan dan delapan ekor itik betina. Itik petelur dianjurkan untuk tidak ada pejantan, karena itik akan bertelur pada waktunya apabila pola pakan dikelola dengan baik.
Pemasaran telur itik, terang dia, tidak ada kendala. Harga satu butir telur mencapai Rp2.500,-dengan keuntungan minimal sebesar 500 rupiah. Untuk memproduksi itik normalnya bisa menghasilkan telur selama dua tahun. Apabila lebih dari dua tahun itik sudah tidak bisa memproduksi telur maka itik tersebut bisa dijual kembali dengan mengganti mencari bibit yang baru.
Menurut Ibrahim, peternak itik sudah mulai mengalami peningkatan di kabupaten setempat. Dia juga meminta kepada peternak itik untuk menggembalakan itik setelah panen padi. Pola gembala juga untuk membuat irit tenaga dan biaya yang dikeluarkan untuk membeli atau mengolah pakan.
Usulan kelompok yang berkeinginan untuk mendapat bantuan ternak itik, terang Ibrahim, juga sering diterima Dinas Pertanian. Namun untuk pengusulan bantuan bibit ternak tidak bisa dilakukan secara perorangan sehingga keuntungan yang diterima bisa bisa dirasakan oleh seluruh anggota kelompok.(PUTRA/DENK)