
TRANS HAPAKAT – Sebagian masyarakat masih banyak mengkonsumsi jamur yang tumbuh dari hasil pembusukan janjang buah sawit. Meski tidak ada uji secara klinis dari pihak terkait, namun bagi masyarakat jamur yang keluar dari janjang sawit ini bisa diolah dan dijadikan berbagai masakan.
Ditemui www.transhapakat.web.id, Sumi wanita berusia 37 tahun bersama temannya Nur berusia 25 tahun saat mencari jamur jajang sawit di halaman milik salah satu pengepul warga Desa Kantan Dalam Kecamatan Pandih Batu Kabupaten Pulang Pisau mengungkapkan bahwa keluarganya telah lama mengkonsumsi jamur dari janjang sawit ini.
Sumi mengungkapkan awalnya ia mengetahui jamur tersebut bisa diolah masakan saat tinggal di lingkungan perkebunan kelapa sawit. Banyak pekerja yang mengkonsumsi jamur dari janjang buah sawit membusuk yang dibiarkan selama dua minggu.
Menurutnya munculnya jamur juga cukup unik. Jika pagi hari jamur yang sudah ada mulai mekar sedangkan sore hari kuncup. Pada saat jamur kuncup, itulah kondisi yang paling nikmat untuk diolah sebagai masakan.
Nur mengatakan, biasanya setiap malam hari banyak warga yang datang mencari jamur jajang sawit ini, dikarenakan pada kondisi itu jamur tumbuh menjadi besar. Kebanyakan dari mereka mencari untuk di konsumsi sendiri dan tidak untuk dijual. Biasanya setelah diguyur hujan hasil jamur yang didapat cukup lumayan, bahkan sampai dua baskom.
Ia juga mengungkapkan, setelah diolah menjadi masakan dan mengkonsumsi jamur ini, tidak ada efek yang dirasakan pada tubuh. Awalnya mengkonsumsi jamur semenjak tinggal di daerah ini dan mengetahui dari para pekerja sawit banyak yang sering mengkonsumsi, sekali mencoba ternyata rasanya enak dan sudah bertahun-tahun mengkonsumsi jamur tersebut.
Cara pengolahannya cukup sederhana, hanya dicuci bersih dan direbus terdahulu tidak sampai mendidih. Setelah itu, baru bisa diolah menjadi sayur ataupun tumis jamur, tergantung selera. Pengolahannya juga harus cepat, apabila setelah selesai diambil dari lokasi, jamur harus cepat diolah agar jamur tidak berubah menjadi hitam.
Dari referensi yang didapat dari berbagai sumber, jamur ini serumpun dan biasa disebut jamur merang atau Volvariella Volvacea yang merupakan salah satu jamur bisa menghasilkan enzim ligninolitik secara ekstra seluler. Mampu mendegradasi lignin dan selulosa untuk mendapatkan hara yang diperlukan untuk pertumbuhannya.
Jamur sawit didalamnya terkandung vitamin B dan tingginya asam folat. Biasanya jamur sawit bisa dikonsumsi oleh penderita diabetes. Meskipun demikian, jamur ini memilki efek samping seperti menyebabkan kelemahan otot, mengantuk, mual, muntah, dan ataksia (kehilangan kendali atas fungsi tubuh).
Sejauh ini belum ada penelitian lebih lanjut dari pihak terkait, apakah jamur tersebut benar-benar aman dan bisa dikonsumsi layaknya sayuran atau jamur lain seperti jamur tiram, jamur kuping, dan jamur kancing. (Penulis: ARIEF SUSENO/ Editor: DUDENK)