TRANS HAPAKAT – Camat Sebangau Kuala Kabupaten Pulang Pisau Kalimantan Tengah Sugianto (14/10/2023) mengungkapkan ada tiga desa di Kecamatan Sebangau Kuala menerima bantuan manfaat untuk warga penyandang disabilitas dari Dinas Sosial setempat sebagai bentuk rasa kepedulian, penghormatan, dan  perlindungan pemerintah terhadap warga disabilitas.

Sugianto menjelaskan, dari tiga desa yang mendapatkan bantuan saat ini yakni Desa Sebangau Permai, Desa Mekar Jaya dan Sebangau Jaya. Secara total keseluruhan sebanyak 35 alat bantu yang diberikan untuk penyandang disabilitas ini diantaranya kursi roda, alat bantu dengar, dan tongkat.

Sugianto berharap, bantuan ini yang diterima pada (12/10/ 2023) bisa terus berlanjut setiap tahunnya sehingga warga penyandang disabilitas di kecamatan setempat bisa terpenuhi kebutuhannya. Untuk di tahun mendatang bantuan bisa bergilir kepada desa lainnya, karena masih ada penyandang disabilitas tidak mendapatkan secara merata, sehingga harus dilakukan bertahap dan bermanfaat bagi para warga penyandang disabilitas di setiap desa.

Warga Desa Sebangau Permai bernama Cepi yang menjadi salah satu penerima manfaat mengatakan, bantuan tongkat yang diterima tentunya sangat membantu untuk melakukan aktivitas kembali setelah sebelumnya mengalami gangguan penglihatannya selama sembilan tahun akibat benturan saat matanya terkena bola kasti.

Menurut Cepi, jika tidak mendapatkan bantuan tongkat ini tentunya sangat sulit untuk beraktivitas, setidaknya bisa keluar rumah atau melakukan kembali aktivitas secara mandiri. Ia juga berterimakasih atas bantuan tongkat yang diterimanya dari pemerintah setempat.

Kepala Desa Sebangau Permai Tirto Pramono juga mengapresiasi atas bantuan yang diberikan Dinas Sosial kabupaten setempat untuk warga penyandang disabilitas. Meskipun belum bisa dilakukan secara merata setidaknya sangat membantu warga yang sangat membutuhkan.

Menurut Tirto Pramono, penyandang disabilitas ini juga memiliki hak yang sama ingin menjalini kehidupan normal layaknya masyarakat pada umumnya. Bisa diyakini, bagi penyandang disabilitas mereka pastinya merasa minder ataupun diasingkan karena keterbatasannya. Seperti contoh kesulitan berkomunikasi ataupun untuk bekerja.

Tirto Pramono menambahkan, dengan adanya alat bantu untuk penyandang disabilitas yang diberikan ini diharapkan dapat mengatasi permasalahan sosial yang ada di desa setempat. Untuk kedepannya diharapkan para penyandang disabilitas khususnya yang masih usia muda bisa melanjutkan pendidikannya dan berkreasi meskipun memiliki keterbatasan fisik. (Penulis: ARIEF SUSENO/ Editor: DUDENK)