TRANS HAPAKAT – Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pulang Pisau, dr Muliyanto Budihardjo melalui Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Ma’rup Kurkhi mengatakan ada beberapa upaya yang dilakukan Dinas Kesehatan dalam menurunkan angka stunting atau masalah yang umumnya terjadi akibat kurangnya asupan nutrisi pada 1.000 hari pertama anak.
Langkah pertama, terang Ma’rup Kurkhi, untuk penurunan angka stunting itu selama dua tahun ini, pihaknya tangah mempersiapkan dengan sasaran remaja yang hendak menikah, karena remaja ini dinilai riskan dan rentan terhadap anemia. Remaja putri ini diberikan obat tambah darah mulai umur 15 tahun sampai waktu akan menikah.
Langkah kedua, terang Ma’rup Kurkhi, dari pihak Dinas Kesehatan juga telah berkerjasama dengan Kementerian Agama terkait dengan perihal calon pengantin. Sekarang ini untuk melakukan pernikahan harus ada surat keterangan sehat dari Puskesmas, apabila tidak ada surat keterangan sehat tidak boleh dinikahkan terlebih dahulu, kata Ma,rup.
Ketiga, Dinas Kesehatan membuka kelas ibu hamil agar ibu yang sedang mengandung atau sedang hamil mengerti apa yang harus di lakukan selama masa kehamilan. Ibu yang sedang hamil diharuskan meminum tablet tambah darah sebanyak 90 tablet selama masa hamil dan memeriksa kehamilannya minimal empat kali periksa dalam masa kehamilan.
Ma’rup berharap ibu-ibu hamil agar bisa melahirkan dengan fasilitas kesehatan dan ditolong oleh tenaga kesehatan. Apabila tidak mampu atau tidak mempunyai dana, ibu tersebut bisa masuk melalui BPJS Jampersal untuk mendapatkan proses kelahiran yang sehat. Selanjutnya dilakukan Imunisasi rutin dan lengkap.
Ma’rup Kurkhi optimis, dalam waktu selama dua tahun upaya yang dilakukan ini, ke depan Kabupaten Pulang Pisau memiliki generasi emas dan bisa mencegah terjadinya Stunting.
Untuk saat ini dari Dinas Kesehatan Kabupaten Pulang Pisau tidak bisa melihat angka terendah Stunting di 8 Kecamatan yang ada di Kabupaten Pulang Pisau karena upaya maupun target penurunan Stunting tersebut baru dimulai Dinas Kesehatan.
Menurut Ma’rup Kurkhi, akhir bulan November ini Dinas Kesehatan baru bisa melihat daerah mana yang angka Stuntingnya tertinggi sehingga pihaknya bisa melakukan evaluasi serta menentukan langkah-langkah apa yang harus diambil oleh Dinas Kesehatan untuk menurunkan angka Stunting. (PUTRA/DENK)