TRANS HAPAKAT – Direktur Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Pulang Pisau Sis Hernawa (10/5/2022) mengungkapkan setelah melalui proses koordinasi yang cukup panjang akhirnya tim percepatan pengembangan air bersih, konektivitas sistem irigasi tambak, dan normalisasi pertanian sudah memasuki tahap pemantapan.
Menurutnya, tim percepatan yang telah di bentuk oleh Bupati Pudjirustaty Narang beberapa bulan yang lalu sudah bisa bekerja secara dengan maksimal. Baik melalui komunikasi dan koordinasi secara berkesinambungan sesuai dengan fungsi dan tugas masing-masing sehingga apa yang menjadi kendala dapat diatasi bersama.
Dikatakan Sis Hernawa, dengan terbentuknya tim percepatan pengembangan air bersih, bagi PDAM sangat terbantu dikarenakan berbagai kendala dan persoalan yang dihadapi PDAM selama ini dapat di atasi bersama melalui tim percepatan.
PDAM sebagai operator dan pelayanan publik penyediaan air bersih bagi masyarakat, kata dia, tentunya secara detail mengusulkan keperluan bebagai perlengkapan yang mendesak demi meningkatkan kuantitas dan kualitas produksi air bersih, sebagai upaya bentuk pelayanan yang baik dan maksimal bagi pelanggan.
Terkait hal tersebut, terang Sis Hernawa, PDAM telah membuat program usulan jangka pendek dan jangka panjang seperti penambahan pengolahan air baku di dua tempat yakni di Kelurahan Bereng dan Desa Mantaren I Kecamatan Kahayan Hilir. Pertimbangan lokasi ini karena lahan di kedua tempat tersebut sudah clean and clear.
Sis Hernawa mengatakan, rapat pemantapan tim percepatan yang dilaksanakan (11/5/2022) adalah memastikan kesiapan tim percepatan, seperti dukungan kelengkapan administrasi dan ketersediaan lahan serta dokumen lainnya yang nantinya menjadi acuan evaluasi dan penilaian dalam rapat koordinsi tingkat Provinsi Kalimantan Tengah pada (27/5/2022) di Palangka Raya.
Lanjut kata Sis Hernawa yang saat ini menjadi pemikiran dirinya adalah wilayah Kecamatan Maliku dan Pandih Batu yang sampai saat ini belum adanya pasokan air bersih. Pada kegiatan Musrenbang desa dan kecamatan tidak pernah membahas tentang ketersediaan air bersih, yang sering muncul adalah terkait infrastruktur jalan, pertanian, dan lainnya. Masyarakat dinilai lupa, bahwa setiap musim kemarau mereka susah mendapatkan air bersih di wilayahnya.
Dirinya mengungkapkan perlu adanya dorongan pemerintah, DPRD, dan pihak terkait untuk bersama memikirkan penyediaan air bersih di dua kecamatan tersebut. Untuk wilayah Kecamatan Kahayan Kuala pengolahan air bersih sudah tidak efektif lagi, mengingat sumber air baku di wilayah tersebut sudah terkontaminasi air laut. (Penulis: HERI WIDODO/ Editor: DUDENK)