Tim Posko Karhutla Polsek Kahayan Hilir usai melakukan tracking mengunakan aplikasi GPS Essentials dan Ground Check ke lapangan. (FOTO POLSEK KAHAYAN HILIR)

TRANS HAPAKAT – Kapolsek Kahayan Hilir Ipda Widodo (22/8/2020) megatakan bahwa pihaknya bersama tim posko karhutla Kecamatan Kahayan Hilir terkecoh saat melakukan pengecekan langsung ke titik hotspot yang terbaca di satelit Lapan dengan tingkat kepercayaan 54 persen.

Kapolsek langsung melakukan tracing mengunakan aplikasi GPS Essentials dan Ground Check ke lapangan untuk memastikan titik hotspot berada,  sedang personil Ground Check yang langsung turun lapangan  terdiri dari Polri ,TNI ,Manggala Agni, MPA serta Perwalilan dari PT Nagabhuana Aneka Piranti .Dikatakan Widodo, tim langsung bergerak menuju dimana arah titik hotspot berada sesuai yang terbaca di apalikasi dengan titik koordinat S 2.80235528946 E 114.22192932. Hasil pelacakan ternyata titik hotspot tersebut berada di wilayah area PT Naghabuana Aneka Piranti yang berjarak sekitar 10 km dari Posko.

Namun ternyata titik hotspot tersebut berasal dari atap seng gudang penyimpanan hasil produksi polywood dan mesin boiler perusahaan tersebut. Menurut Widodo,  hal seperti ini sudah tiga kali terjadi dalam pembacaan di aplikasi satelit Lapan dengan tingkat kepercayaan 54 persen dan sesuai dengan titik koordinat  yang terbaca ternyata bukan lahan atau hutan yang terbakar, melainkan pantulan panas dari benda ,termasuk atap seng di perusahaan tersebut.

Ditambahkan Widodo meskipun bukan hutan atau lahan yang terbakar sesuai yang terbaca di aplikasi satelit Lapan, tentu sudah menjadi kewajiban dan tanggung jawab bagi petugas Posko Karhutla di Kecamatan Kahayan Hilir melakukan grond check hotspot di lapangan guna memastikan kondisi  sebenarnya yang terjadi. (Penulis: HERI WIDODO/ Editor: DUDENK)