(FOTO ILUSTRASI)

TRANS HAPAKAT – Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pulang Pisau dr Muliyanto Budihardjo (15/8/2021) mengungkapkan sebanyak dua pasien meninggal dunia pada hari ini.

Pasien tersebut adalah wanita berisial S berusia 55 tahun berasal dari Desa Bereng Rambang RT.003 Kecamatan Kahayan Tengah. Satu pasien lagi adalah pria berinisial M berusia 50 tahun berasal dari Desa Tumbang Terusan RT.001 Kecamatan Banama Tingang.

Pasien meninggal dunia berinisial S dari hasil swab PCR (9/8/2021) di RS Doris Sylvanus Palangka Raya dinyatakan positif. Pasien dinyatakan meninggal pada Pukul 03.00. Sedangkan pasien M dari hasil swab PCR ( 12/8/2021) di Klinik Tirya Medical Kota Banjarmasin dinyatakan positif dan pasien dinyatakan meninggal dunia (14/8/2021) Pukul 12.30 di Rumah Sakit Suaka Insan.

Berdasarkan data rekap Satuan Tugas (Satgas) COVID -19 Kabupaten Pulang Pisau hingga Minggu (15/8/2021) angka kematian masih terjadi dan menembus angka 10 orang meninggal dunia dalam sepekan terakhir,  dibandingkan minggu sebelumnya yang masih relatif kecil.

Kasus terkonfirmasi positif COVID-19 varian baru minggu terakhir terpantau melandai. Namun, angka kematian akibat COVID-19 masih terus terjadi dan masih belum bisa diminimalisir. Muliyanto tidak menampik bahwa kasus kematian di kabupaten setempat  berbanding terbalik dengan kasus terpapar positif pada minggu yang sama yang mengalami grafik penurunan. Total pasien meninggal dunia selama pandemi sudah menembus 60 orang.

Muliyanto menjelaskan dengan jumlah angka kematian sebanyak 60 orang ini, maka resiko kasus kematian masih terbilang cukup tinggi, dan sepekan terakhir ini sebanyak 39 orang terpapar positif dan jumlah tersebut lebih menurun dari satu pekan sebelumnya dengan total kasus terkonfirmasi COVID-19 di Kabupaten Pulang Pisau keseluruhan berjumlah 1028 orang.

Untuk pasien sembuh, terang Muliyanto, menunjukan angka yang cukup tinggi. Kesembuhan pasien dalam satu pekan terakhir berjumlah sebanyak 68 pasien dinyatakan sembuh keterisian pasien di RSUD setempat ikut semakin menurun.

Lebih lanjut Muliyanto menjelaskan untuk menekan  tingginya  kasus angka kematian akibat COVID-19 di kabupaten setempat, bersama pihak terkait  berupaya melakukan isolasi terpadu di wilayah kecamatan. Penanganan lebih lanjut pasien terpapar di daerah dilakukan pengawasan  tim medis di setiap Puskesmas sehingga menjadi lebih baik dan maksimal.

Muliyanto berharap Crisis Center yang telah terbentuk di setiap kecamatan bisa memaksimalkan komunikasi dan koordinasi dengan PPKM di desa dan kelurahan. Apabila terjadi kasus dengan kategori berat, bisa cepat tertangani dan dilakukan tindakan dengan baik, tepat, dan cepat. Masyarakat juga diminta melaporkan bila warga di lingkungannya  ada memiliki gejala terpapar COVID-19 kepada Posko PPKM setempat. (Penulis: HERI WIDODO/ Editor: DUDENK)