TRANS HAPAKAT – Aksi yang dilakukan ketiga Anak Baru Gede (ABG) yang diantaranya di sebut-sebut adalah siswi di salah satu SMA Kota Pulang Pisau dalam video yang beredar menuai keprihatinan berbagai kalangan.
Video dengan durasi 2 menit 21 detik ini dinilai berbau pornografi dengan memamerkan payudara yang diunggah ke media sosial melalui aplikasi live Instagram dengan akun_eyyenn_. Akibat aksi yang dilakukan ABG yang mengundang birahi ini mendapat komentar beragam.
Kini live instragram yang direkam oleh beberapa pihak dan telah menyebarluas ke masyarakat setempat. Dalam video itu, ketiga ABG ini sengaja dilakukan live melalui aplikasi Instagram sambil bergoyang dengan alunan house musik menyapa pemilik akun yang berkomentar, serta sesekali memamerkan payudara sembari tertawa yang sepertinya dilakukan dengan sengaja.
Anggota DPRD Kabupaten Pulang Pisau Tandean Indra Bela juga mengungkapkan keprihatinannya setelah mendapat informasi yang menyebut bahwa ABG yang ada didalam video cuplikan dari live Instagram itu diduga siswi salah satu SMA di Kota Pulang Pisau.
Apabila terbukti ada siswi SMA Pulang Pisau dalam video itu, terang Tendean, maka pihak sekolah harus memanggil yang bersangkutan dan memberikan sanksi. Kepada para orang tua juga diingatkan agar bisa melakukan pengawasan kepada anak-anaknya dirumah saat menggunakan telepon berbasis android selama aktivitas belajar mengajar disekolah dihentikan sementara waktu.
Dikatakannya apabila terdapat pelanggaran UU ITE, tentu pihak berwajib bisa melakukan tindakan. Bahkan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak juga bisa melakukan pembinaan kepada siswi tersebut agar tidak mengulangi perbuatannya.
Kepada generasi muda, Tandean mengingatkan untuk memanfaatkan segala bentuk aplikasi di media sosial untuk melakukan kegiatan bermanfaat dan menghindari perbuatan negatif.
Ketua Karang Taruna Kabupaten Pulang Pisau Adi Waskito turut mengungkapkan keprihatinannya. Menurutnya apa yang dilakukan ketiga ABG itu dengan memamerkan aksi pornografi harus diberikan sanksi dan pembinaan, apalagi jika memang benar pelaku dalam video adalah siswi yang masih mengenyam bangku pendidikan.
Wajar saja, terang dia, jika aksi yang dilakukan ABG itu banyak menuai keprihatinan dan kecaman karena sesuatu unggahan di media sosial akan dilihat secara umum dan bisa disebarluaskan. Aksi yang dilakukan tiga ABG ini diharapkan menjadi pelajaran bagi generasi muda lain untuk berhati-hati dalam menggunakan media sosial dan tidak sembarang dalam mengunggah atau live.
Tindakan tegas juga harus dilakukan oleh pihak berwenang untuk memberikan efek jera dan memperingatkan generasi muda lainnya. Akibat ulah ketiga ABG ini bukan saja bisa mencemarkan dunia pendidikan, tetapi juga bisa merendahkan harkat dan martabat kaum wanita di daerah setempat. Apalagi video ini marak beredar ditengah peringatan Hari Kartini. (AQSHANUL PUTRA/ DENK)