TRANS HAPAKAT – Masyarakat yang sempat dibuat resah terkait pemberitaan di beberapa media terkait munculnya video pocong di sebuah jalan di Desa Hanjak Maju Kecamatan Kahayan Hilir Kabupaten Pulang Pisau yang sempat jadi perbincangan ternyata hanya isapan jempol dan pembohongan publik.
Penelusuran www.transhapakat.web id, video berdurasi 15 detik ternyata pernah beredar ditayangkan di media sosial reels akun milik Rusdy Ardiansyah serta ada di channel youtube dengan akun Ahmad Jaelani sejak tiga tahun silam.
Kepala Desa Hanjak Maju Supiani saat dikonfirmasi (16/12/2022) mengaku dirinya juga tidak mengetahui benar tidaknya bahwa berita ada video pocong yang didalam berita di beberapa media itu berasal dari desa setempat yang dibuat oleh Perdi merupakan siswa MAN-1 Pulang Pisau.
Sejak ada pemberitaan video penampakan pocong yang disebutkan berkeliaran di Desa Hanjak Maju, dirinya juga telah meminta kepada pemerintah desa dan masyarakat setempat untuk menelusuri kebenaran video tersebut.
Supiani mengungkapkan dirinya juga sempat kaget, karena ada beberapa media yang menanyakan dan mengkonfirmasi terkait adanya video pocong yang mengatasnamakan dan berkeliaran di lokasi Desa Hanjak Maju serta bisa membuat resah dan merugikan. Apalagi menimbulkan isu ketakutan bagi masyarakat, padahal belum terbukti bahwa video tersebut memang diambil di desa setempat.
Kepala MAN Pulang Pisau Sriyadi melalui Wakil Kepala Madrasah Bidang Kesiswaan Salbiah saat dikonfirmasi (16/12/2022) membenarkan bahwa ada siswa yang bernama Perdi di sekolah tersebut. Salah satunya anak dari wartawan yang membuat berita pocong tersebut. Walah!
Salbiah mengaku, dirinya tidak mengetahui jika siswa tersebut merekam penampakan pocong maupun untuk konten lain. Ia juga menyayangkan jika nama sekolah ikut dibawa karena tidak ada kaitan dengan kepentingan sekolah.
Ia juga mengatakan, nantinya akan membicarakan kepada siswa tersebut, apakah benar video yang muncul dalam pemberitaan itu direkamnya dan dibuat sendiri.
Salah satu praktisi spiritual di kabupaten setempat Deni Kusbiantoro, hanya tersenyum saat dikonfirmasi terkait adanya pemberitaan pocong yang berkeliaran di Desa Hanjak Maju. Dirinya siap membuktikan dan mengamankan apabila memang pocong itu sudah meresahkan masyarakat desa setempat, kecuali informasi yang disampaikan hanya hoax belaka.
Sebagai praktisi spiritual, Deni Kusbiantoro menjelaskan bahwa alam yang berbeda tentu sulit untuk bisa menangkap hal-hal gaib hanya dengan kamera kecuali bagi yang berkemampuan khusus, apalagi video itu diyakini bukan dari desa setempat.
Adi Waskito salah satu wartawan yang bertugas di Kabupaten Pulang Pisau mengajak wartawan setempat untuk lebih bijak dan selektif dalam mengeluarkan setiap informasi. Keberadaan media bukan saja handal dalam memberikan setiap informasi, tetapi juga diharapkan ikut mencerdaskan masyarakat. Jangan hanya mengejar sensasi dan banyaknya viewer. (Penulis: HERI WIDODO/ Editor: DUDENK)