Wakil Bupati Pulang Pisau Pudjirustaty Narang monitoring dan melihat dari dekat pelaksanaan vaksinasi kelompok Lansia di Desa Buntoi Kecamatan Kahayan Hilir. (FOTO IST/ TRANS HAPAKAT)

TRANS HAPAKAT – Wakil Bupati Pulang Pisau Pudjirustaty Narang  (7/5/2021) mengingatkan kepada Dinas Kesehatan setempat agar  vaksinasi COVID-19 bagi kelompok lanjut usia (Lansia) diberikan pelayanan yang berbeda dari vaksinasi tenaga kesehatan, pendidikan, dan pelayanan publik.

Perlakuan berbeda ini, kata Pudjirustaty, adalah dalam hal sosialisasi dan pendekatan yang juga menjadi bagian dari suksesnya pencapaian target vaksinasi kelompok Lansia. pemerintah setempat terus berupaya memberikan sosialisasi kepada masyarakat bahwa vaksinasi COVID-19 aman dan tidak berbahaya sehingga target vaksinasi Lansia bisa selesai tepat waktu, sesuai dengan target sasaran sebanyak 12.390 Lansia.

Pudjirustaty juga melakukan monitoring dan melihat dari dekat pelaksanaan vaksinasi COVID-19 untuk kelompok Lansia oleh tenaga kesehatan di Rumah Bambu Desa Buntoi  Kecamatan Kahayan Hilir yang diberikan kepada sebanyak 104 Lansia. Diakuinya saat ini masih ada rasa ketakutan dari kelompok Lansia untuk di vaksinasi, sehingga  perlu adanya sosialisasi dan pendekatan yang humanis terhadap lansia, bahwa vaksininasi COVID-19 tidak ada rasa sakit dan bahaya sehingga mereka mau untuk di vaksin.

Pudjirustaty juga meminta semua elemen masyarakat di kabupaten setempat, diantaranya lurah, kepala desa, camat, tenaga kesahatan, tenaga pendidikan, TNI dan Polri bisa bersinergi turut membantu dalam memberikan sosialisasi dan meyakinkan kelompok Lansia bahwa vaksinasi tidak berbahaya.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pulang Pisau dr Muliyanto Budihardjo menjelaskan antusiasme kelompok  Lansia untuk di vaksin mulai meningkat. Terbukti, dalam vaksinasi di Desa Buntoi ada sebanyak 104 Lansia yang diberikan vaksinasi dan ke depan target sasaran bisa lebih ditingkatkan lagi.

Menurut Muliyanto, sosialisasi melalui himbauan saja dirasa kurang efektif. Dinas Kesehatan setempat juga membangun komunikasi dan koordinasi dengan pemerintah desa melalui Posko PPKM berbasis mikro yang dalam operasionalnya ditunjang delapan persen dari anggaran Dana Desa (DD) bisa memaksimalkan dalam proses mobilisasi vaksinasi bagi kelompok Lansia di masing-masing desa.

Sinergitas bersama Posko PPKM berbasis mikro di tingkat desa ini, terang Muliyanto, diharapkan vaksinasi bagi kelompok Lansia ini bisa mendekati target sasaran. (Penulis: HERI WIDODO/ Editor: DUDENK)