Wakil Ketua I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pulang Pisau, Ahmad Fadli Rahman.

TRANS HAPAKAT – Wakil Ketua I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pulang Pisau Ahmad Fadli Rahman mendorong para petani perkebunan di Kecamatan Pandih Batu dan Kecamatan Maliku juga kecamatan lain dalam membudidayakan tanaman kopi sebagai komoditas bernilai jual tinggi di kawasan lahan pertanian yang dinilai kurang produktif.

Dirinya mengungkapkan di kawasan lahan Kecamatan Maliku dan Kecamatan Pandih Batu sangat cocok untuk budidaya  tanaman kopi. Seperti dahulu, para petani di dua kecamatan tersebut banyak yang bergelut budidaya tanaman kopi, namun seiring bergulirnya waktu banyak yang beralih ke tanaman lain seperti karet, sawit, dan sengon,.

Politikus PDI Perjuangan ini mengaku melihat prospek dan peluang yang cukup bagus sekarang ini, dirinya kembali mengajak kepada masyarakat khususnya para petani perkebunan agar kembali menanam tanaman kopi. Mengingat komoditas tanaman kopi sekarang memiliki peluang pangsa pasar yang sangat baik untuk dikembangkan disamping komoditas lain yang digeluti.

Fadli mengungkapkan pada saat melakukan kunjungan ke Dinas Perkebunan Kalimantan Tengah di Palangka Raya, Ia juga telah mengusulkan program-program bantuan bibit maupun sarana dan prasarana sebagai pendukung pasca panen. Diharapkan pada Tahun 2021 para petani budidaya tanaman komoditas kopi di kabupaten setempat bisa mendapatkan bantuan peralatan tersebut, sehingga para petani yang sebelumnya menggeluti tanamanan kopi bisa kembali bergairah, salah satunya dengan perluasan lahan tanaman kopi.

Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Pulang Pisau melaluai hasil survei pertanian antar sensus (SUTAS) dari tahun 2018, bahwa jumlah rumah tangga usaha budidaya tanaman perkebunan yang berjumlah 15.116 petani.

Kelompok budidaya tanaman kopi masih dibawah budidaya karet, kelapa sawit, dan kepala. Dengan rincian budidaya tanaman karet mencapai 12.318 petani, budidaya kelapa sawit mencapai 2.606 petani, kelapa dalam mencapai 2.469 petani sedang budidaya tanaman kopi memcapai 823 petani.

Salah satu petani kopi di Desa Purwodadi Kecamatan Maliku Jono mengatakan tanaman kopi miliknya sempat di tebangi alias di matikan karena saat itu hasil kopi miliknya tidak menjanjikan karena proses pasca panen perlu peratan. Apabila kembali dikembangkannya lagi komoditas tanaman kopi di Pulang Pisau dirinya menyambut baik, asal ada langkah pembinaan, pendampingan serta bantuan peralatan paska panen, sehingga para petani bergairah lagi dalam budidaya tanaman kopi khususnya di Kecamatan Pandih Batu dan Kecamatan Maliku. (Penulis: HERI WIDODO/ Editor: DUDENK/ ADVENTORIAL)